Pelalawan, Tribanua.com – Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan berduka atas kehilangan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) bernama Rimbani, yang dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi pencernaan.
Rimbani, yang sempat mengalami sakit pada bulan November lalu, tidak berhasil diselamatkan meskipun telah mendapatkan perawatan medis.
Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro, menjelaskan bahwa hasil laboratorium mengonfirmasi adanya infeksi pada sistem pencernaan Rimbani.
“Awalnya tidak ada gejala sakit. Rimbani makan seperti biasa, dengan makanan dari alam seperti rumput dan buah, serta suplai tambahan untuk gajah,” ungkap Heru dalam konfirmasinya kepada Media, Sabtu, 4 Januari 2025.
Rimbani pertama kali ditemukan dalam keadaan tidak sehat oleh mahout (pawang) yang merawatnya. Segera setelah itu, dokter hewan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dipanggil untuk memberikan penanganan medis.
Sayangnya, meskipun telah dirawat, kondisi Rimbani semakin memburuk tanpa menunjukkan tanda-tanda sakit sebelumnya, yang mengejutkan para mahout.
Setelah kematiannya, proses nekropsi dilakukan untuk menentukan penyebab pasti dari kematian Rimbani. Sampel organ yang diambil kemudian dikirim ke laboratorium di Bogor, yang akhirnya mengungkapkan bahwa infeksi saluran pencernaan adalah penyebab utama kematiannya.
“Rimbani makan seperti biasa sebelumnya, sehingga awalnya tidak terlihat adanya masalah kesehatan,” tambah Heru.
Rimbani lahir dari induk bernama Lisa delapan tahun lalu dan dikenal sebagai gajah yang jinak serta penuh energi.
Kesehariannya sering diunggah di akun Instagram Balai TNTN, yang menunjukkan interaksi positifnya dengan pengunjung dan mahout. Kepergian Rimbani meninggalkan duka mendalam bagi semua yang mengenalnya.